Siapa Namamu?
“Saling promote sama akun gue?”
Aku menghela napas ketika membaca kalimat itu di layar
bb-ku. Dia lagi. Dia lagi. Dia lagi.
“Oke, kalau gue udah promote akun lo, langsung gue kasih
tahu.”
“Oke.”
Sesingkat itu. Selalu seperti itu. Berjam-jam. Berhari-hari.
Berminggu-minggu. Berbulan-bulan. Tak berbeda. Selalu sama. Dan, aku hanya bisa
diam, tanpa mau berkata lebih banyak ataupun menulis lebih banyak. Semua berjalan
begitu saja, lama-lama aku juga muak sendiri.
Lama aku
memerhatikannya, tentu saja tanpa sepengetahuannya. Aku suka tulisannya
dan bagaimana mungkin aku tidak jatuh cinta pada barisan seratus empat puluh
karakter yang ia tuliskan di akunnya. Tak peduli semua tulisan itu hasil
otaknya sendiri atau hasil pemikiran orang lain, aku tak peduli! Seakan-akan
sosoknya semakin nyata dalam otakku, seakan-akan tulisannya sangat bernyawa
dalam hari-hariku.
“Saling promote sama akun gue?”
Pertanyaannya selalu sama. Aku mengetik keypad
blackberry-ku dengan malas. Orang ini benar-benar tak menyadari perasaanku. Tapi,
bagaimana ia akan menyadari kalau aku hanya terus diam?
“Oke, kalau gue selesai promote akun lo, pasti gue kasih
tahu.”
“Oke.”
Hey, kamu! Apakah isi otakmu hanyalah “Saling promote
sama akun gue?” dan “Oke” saja? Mungkinkah isi otakmu hanya terdiri dari enam
kosakata itu? Tak ada kosakata lain dalam pikiranmu? Pertanyaan “Sedang apa?”
misalnya. Atau kalimat-kalimat selain dua kalimat yang selalu kau lontarkan?
“Saling promote sama akun gue?”
Ini lagi. Ini lagi. Ini lagi. Masa kata-katanya sama
lagi? Kamu sudah gila ya?
“Iya.” jawabku singkat, sekenanya.
“Tumben jawabnya cuma iya?”
“Lho, kenapa?” Aku kaget, dia menanggapi jawaban
singkatku.
“Tidak seperti biasanya.”
“Memangnya elo merhatiin?”
Diam. Tak ada jawaban. Sial!
Aku berpikir keras, ada apa dengan seseorang di sudut
sana. Aku bahkan tak tahu namanya, juga tak tahu bagaimana wujudnya. Kami hanya
sebatas admin yang berhubungan hanya untuk saling promote akun. Salahkah jika
semuanya bertumbuh lebih dari itu?
Salahkah jika aku merasa lebih dari sekedar teman saling
promote?
Dia memang tidak
merasakan yang aku rasakan.
“Hey.”
Aku membuka mataku yang setengah mengantuk, ada PING!!! Berkali-kali
darinya. Sekali lagi, dia tak seperti biasanya.
“Ya?”
“Emh... belum tidur?”
“Menurut lo, apa yang lo lakuin kalau di PING
berkali-kali?”
“Hahahaha.” gelak tawanya seakan-akan membahana dalam
tulisan. “Kita kok kayaknya enggak ada bahan omongannya ya?”
“Maksud elo?”
“Ya, bahan omongan, selain saling promote akun, maksud
gue.”
“Oh, itu toh maksud elo.”
“Jadi... nama lo siapa?”
0 komentar: